Ponsel OnePlus Two, Memberikan Pilihan Terbaik
Bagi Kastomernya
Oleh harmen batubara
Harga bersaing dengan kemampuan bagus adalah ciri
khas produk yang selalu dicari customer pada umumnya. Mari kita lihat One Plus
One dan One Plus Two misalnya. Ambil contoh OnePlus One dengan prosesor empat
inti Snapdragon 801 berkecepatan 2,5 gigahertz, RAM dengan kapasitas 3 gigabit
yang cukup lega di zamannya, dan kamera 13 megapiksel yang mampu menangkap
video dengan resolusi 4K saat ini sudah
dapat dengan harga Rp 4,5 juta, sementara produk dengan spesifikasi yang
mendekati, sebagian malah belum melampaui, dijual dengan harga terpaut Rp 2
juta lebih mahal.
Hal serupa juga dilakukan untuk memperkenalkan
OnePlus Two yang dirilis secara serentak di beberapa negara, termasuk
Indonesia. Sejak diperkenalkan pada 29 Juli melalui medium video 360 derajat,
sudah ada 1 juta lebih undangan pembelian OnePlus Two yang sudah tercatat
secara global. Harga jual OnePlus Two di Indonesia diperkirakan sebesar Rp 5,4 juta per unit dengan
spesifikasi kelas wahid seperti prosesor berarsitektur 64-bit dari Qualcomm seri Snapdragon 810, kapasitas penyimpanan
internal sebesar 64 gigabit, dan RAM berukuran 4 gigabit. Mempertahankan layar
berukuran 5,5 inci, OnePlus juga mampu menjalankan dua kartu SIM di jaringan 4G
long term evolution (LTE).
Beberapa fitur yang menarik lainnya seperti
penggunaan lubang USB-C, colokan tipe terbaru yang diadopsi produsen elektronik global seperti yang
dipakai Apple untuk MacBook mereka yang terbaru. Cara memakainya juga mudah serta didesain
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk dicolok secara bolak-balik, USB-C
mampu menghantarkan sinyal dan data lebih cepat. Pemindai dengan sidik jari
juga sudah diterapkan di OnePlus Two, sebuah standar pengamanan pada berbagai
ragam Android M yang saat ini masih tergolong baru dan dikembangkan. Beberapa
ponsel premium sudah memiliki fitur ini, seperti Samsung Galaxy S6 dan LG G4,
meski harga yang jauh melampaui OnePlus Two.
Kamera yang menjadi andalan juga juga telah disempurnakan
untuk ponsel ini. Mengandalkan chipset Qualcomm, OnePlus Two mampu mendapatkan
fokus gambar lebih cepat berkat pendampingan teknologi laser. Fitur ini juga
ditemui di ponsel flagship LG. Sementara Oxygen OS adalah modifikasi dari
sistem operasi Android yang ditanamkan ke OnePlus. Varian ini dikembangkan
sendiri setelah sebelumnya menggandeng Cyanogenmod untuk memberikan tampilan
antarmuka yang nyaman bagi para pengguna.
Keterbatasan One Plus. Dalam dagang tentu saja mengklaim bahwa produknya
adalah yang terbaik adalah sesuatu yang biasa. Tetapi apakah bisa bersaing dan
jadi “lead” itu tentu pasarlah yang menentukan. Yang jelas OnePlus Two tidak memiliki beberapa fitur yang
diusung ponsel premium lainnya seperti fitur Near Field Communications (NFC)
untuk mengirimkan file berukuran besar dengan cepat hanya dengan saling
menyentuhkan punggung ponsel. Pengisian daya secara cepat (quick charging)
ataupun nirkabel (wireless) juga tidak ditemui di sini. Padahal, fitur tersebut
tersedia di ponsel lain yang menggunakan chipset sejenis dari Qualcomm.
Demikian pula dengan resolusi dari layar OnePlus
Two boleh dibilang tidak terlalu mengagumkan karena maksimal hanya mampu
menampilkan gambar definisi tinggi penuh (full HD). Sementara produk lainnya
yang diluncurkan di awal tahun 2015, nama-nama seperti Galaxy S6, LG G4, atau
HTC One ME sudah menggunakan layar dengan resolusi lebih tinggi, yakni
1440x2560 piksel, kerap disebut dengan istilah Quad HD.
Ide One Plus sebenarnya unggul dalam hal memilihkan
fitur-fitur untuk ponsel yang dianggap paling pas untuk para kastamernya, jadi bukan
memasukkan semua keunggulan ponsel yang ada. Pemilihan dilakukan dengan asumsi
bahwa fitur ini akan membuat OnePlus Two tetap relevan di tahun 2016 mendatang.Salah
satu contoh adalah penggunaan USB-C yang barangkali bisa disepakati bersama.
Diperkirakan makin banyak ponsel yang akan mengimplementasikan fitur ini di
tahun depan. Termasuk NFC yang tidak digunakan, Tideback menuturkan bahwa
populasi ponsel dengan fitur ini berikut orang yang menggunakannya tidak
signifikan secara global. Demikian halnya dengan quick charging serta wireless
charging.
Memang ada keterbatasannya, misalnya beberapa
keputusan membawa konsekuensi tersendiri, misalnya penggunaan USB-C menyebabkan
OnePlus Two hanya memiliki lubang pengeras suara. Untuk distribusi di
Indonesia, OnePlus bekerja sama dengan Lazada meski kanal penjualan lain masih
dipertimbangkan. Varian dari OnePlus Two yang lebih terjangkau juga disiapkan
dengan ukuran RAM dan kapasitas penyimpanan internal lebih kecil.
Pakai Langsung Selama Tiga menit. One Plus memakai pola Pop Up Experience dalam
pemasarannya. Pola ini adalah acara yang digelar OnePlus secara global untuk
mempromosikan ponsel terbaru mereka. Termasuk di Indonesia, masyarakat
diperkenankan untuk melihat dan mencoba langsung kenyamanan memakai OnePlusTwo
sebelum mereka membelinya. Acara yang memprioritaskan komunitas pencinta
OnePlus ini diisi dengan mengantre untuk masuk bergiliran ke dalam ruangan
berisi enam unit OnePlusTwo. Masing-masing diberi waktu selama tiga menit untuk
memegang, mencoba untuk mengoperasikan, ataupunhanya pegang pegang doang.
Secara umum para kastamer merasakan, waktunya
dirasa terlalu singkat untuk menimang dan mencoba OnePlus Two, tetapi setidaknya
meninggalkan kesan bahwa ini adalah produk yang didesain dengan baik. Tekstur
kasar layaknya seperti memegang kemudi mobil berwarna gelap di punggung ponsel
menjadi ciri khasnya dan membuat ponsel terasa mantap digenggam. Oxygen OS
tidak banyak bisa diulik dengan sesi singkat ini. Yang pasti tampilan antarmuka
terasa lancar, tetapi belum bisa dipastikan apakah itu jasa dari sistem operasi
atau RAM yang berkapasitas besar.
Memang dengan pola perkenalan seperti ini, jelas
masih banyak yang bikin kastamernya penasaran. Misalnya untuk merasakan
kemampuan kamera yang belum bisa diuji dalam berbagai kondisi pencahayaan. Maunya
kastamer sih seharusnya bisa optimasi mengingat kamera adalah sektor yang
digarap OnePlus di seri ini. Bagaimanapun Ponsel jenis One Plus ini, jelas
menarik. Dari segi penampilan memang oke, dan dari penggunaan fungsinya sudah
dipilihkan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pada umumnya kastamer.
No comments:
Post a Comment