Potensi pertanian Indonesia dalam menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berkualitas tentunya tidak bisa diragukan lagi. Namun, negara ini menghadapi tantangan dalam hal memasarkannya baik di dalam maupun luar negeri. Mengingat negara kepulauan yang luas dan kemampuan untuk menjangkau pasar domestik dan internasional. Tapi… Sogan melihat harapan ini pada kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka muncullah Mahni Sindoro yang bercita-cita untuk membuka pasar Dunia bagi para Bakul Sayur dari Nusantara.
Beberapa Pendekatan komprehensif untuk memasarkan sayuran dan buah-buahan Indonesia secara efektif:
Berinvestasi dalam Praktik Penanganan Pasca Panen: Terapkan praktik penanganan pasca panen yang tepat untuk meminimalkan kerusakan dan pembusukan. Hal ini mencakup teknik pemanenan yang hati-hati, pencucian dan penyortiran yang benar, serta pendinginan yang cepat untuk mencegah penumpukan panas di lahan. Mendidik petani dan penangan tentang pentingnya penanganan pascapanen yang tepat untuk meminimalkan kerugian dan mempertahankan kualitas produk yang tinggi.
Optimalkan Bahan Kemasan: Pilih bahan kemasan yang sesuai
dengan karakteristik spesifik setiap sayuran atau buah. Misalnya, gunakan
kemasan yang dapat menyerap keringat untuk produk yang mengeluarkan etilen
seperti apel dan pisang, sedangkan kemasan non-permeabel cocok untuk produk
yang sensitif terhadap kelembapan seperti selada dan buah beri. Pertimbangkan
alternatif pengganti plastik yang ramah lingkungan, seperti bahan yang dapat
terurai secara hayati atau dapat dibuat kompos.
Strategi Pengemasan untuk Pasar Domestik
Manfaatkan Modified Atmosphere Packaging (MAP): MAP memperhatikan penggantian udara di sekitar produk dengan campuran gas yang dimodifikasi, biasanya kombinasi nitrogen, karbon dioksida, dan terkadang oksigen. Suasana yang terkendali ini memperlambat proses respirasi dan enzimatik, sehingga memperpanjang umur simpan buah dan sayuran. MAP sangat efektif untuk sayuran berdaun hijau, buah beri, dan produk-produk lain yang mudah rusak.
Kantong Plastik Berlubang: Untuk buah-buahan dan sayuran yang tidak terlalu sensitif, kantong plastik berlubang menawarkan solusi sederhana dan hemat biaya. Perforasi memungkinkan terjadinya pertukaran gas, mencegah penumpukan etilen, hormon yang dapat mempercepat pematangan dan pembusukan. Kantong berlubang cocok untuk apel, jeruk, dan buah keras lainnya.
Wadah yang Dapat Digunakan Kembali: Wadah yang dapat digunakan kembali memberikan alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan terhadap kemasan plastik sekali pakai. Mereka sangat cocok untuk menyimpan sayuran akar, kentang, dan bawang. Dengan mempromosikan wadah yang dapat digunakan kembali, Anda dapat mendorong konsumen untuk mengurangi limbah dan menerapkan praktik berkelanjutan.
Prioritaskan Manajemen Rantai Dingin: Membangun sistem rantai dingin yang kuat untuk menjaga suhu rendah secara konsisten di seluruh rantai pasokan. Hal ini penting untuk produk yang sensitif terhadap suhu, mencegah pembusukan dan menjaga kualitas selama transportasi, penyimpanan, dan distribusi eceran. Memanfaatkan wadah berpendingin, kendaraan, dan fasilitas penyimpanan untuk memastikan kontrol suhu optimal.
Strategi Pengemasan untuk Pasar Internasional
Pengemasan Aktif: Teknologi pengemasan aktif memasukkan komponen tambahan ke dalam bahan pengemas untuk secara aktif mengendalikan lingkungan di sekitar produk. Komponen-komponen ini dapat menyerap etilen, melepaskan zat antimikroba, atau menjaga tingkat kelembapan, sehingga memperpanjang umur simpan dan memastikan kualitas produk selama pengangkutan jarak jauh.
Controlled Atmosphere Storage (CAS): CAS melibatkan penyimpanan buah-buahan dan sayuran dalam lingkungan tertutup dengan suhu, kelembapan, dan komposisi gas terkendali. Metode ini sangat efektif untuk penyimpanan jangka panjang dan secara signifikan dapat memperpanjang umur simpan buah-buahan tertentu, seperti apel, pir, dan buah kiwi dll.
Manajemen Rantai Dingin: Membangun infrastruktur rantai dingin yang kuat sangat penting untuk menjaga integritas produk di seluruh rantai pasokan. Hal ini mencakup fasilitas penyimpanan berpendingin, kendaraan transportasi berinsulasi, dan sistem pemantauan suhu yang tepat.
Strategi Perluasan Pasar:
Fokus Pasar Domestik: Menargetkan konsumen dalam negeri dengan meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan produk-produk Indonesia. Memperluas jaringan distribusi untuk menjangkau daerah pedesaan dan terpencil, dan mendorong konsumsi lokal melalui kampanye dan inisiatif.
Eksplorasi Pasar Ekspor: Mengidentifikasi peluang ekspor produk Indonesia di pasar internasional. Melakukan riset pasar untuk memahami preferensi konsumen dan persyaratan peraturan di pasar sasaran. Berpartisipasilah dalam pameran dagang dan pameran untuk memamerkan produk-produk Indonesia.
Kemitraan dan Kolaborasi: Berkolaborasi dengan produsen lokal, perusahaan pengemasan, penyedia logistik, dan lembaga pemerintah untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Memanfaatkan kemitraan untuk mengakses keahlian, sumber daya, dan jaringan pasar.
Pencitraan Merek dan Story Telling: Mengembangkan identitas merek yang kuat yang mencerminkan kualitas produk-produk Indonesia, dengan menekankan kualitas unik, praktik keberlanjutan, dan signifikansi budayanya. Ciptakan narasi menarik yang menonjolkan asal usul, kesegaran, dan cita rasa buah dan sayuran Indonesia. Pelabelan yang informatif harus mencakup informasi produk, petunjuk penyimpanan, dan fakta nutrisi.
Ketertelusuran dan Sertifikasi: Menerapkan sistem ketertelusuran untuk melihat asal dan perjalanan produk Indonesia, memastikan transparansi dan kepercayaan konsumen. Dapatkan sertifikasi dan akreditasi untuk kualitas, keamanan, dan praktik berkelanjutan untuk meningkatkan kredibilitas pasar.
Pemasaran Bertarget: Identifikasi segmen pasar tertentu dan sesuaikan strategi pemasaran. Misalnya, mempromosikan produk organik kepada konsumen yang sadar kesehatan atau menonjolkan cita rasa unik dari produk-produk Indonesia kepada para pecinta kuliner.
Kemitraan dengan Pengecer: Berkolaborasi dengan pengecer untuk memastikan penanganan dan pemajangan produk Indonesia yang tepat di toko.
Sertifikasi Ekspor: Dapatkan sertifikasi yang diperlukan dan
patuhi peraturan ekspor untuk memastikan kelancaran akses ke pasar
internasional.