September 10, 2019

Seleksi Prajurit TNI, Apakah Memang Sulit Jadi Prajurit TNI?




Seleksi Prajurit TNI, Apakah Memang Sulit Jadi Prajurit TNI?
Rekrutmen tni, apakah itu tni ad, au dan al umumnya relative sama. Begitu juga dengan rekrutmen tahun 2019, 2020 dst. Menghadapi rekrutmen itu kuncinya adalah persiapan yang baik. Anda harus mempersiapkannya dengan baik. Harus tahu apa saja yang akan di tes itu. Tahu persiapan administrasi, fisik, psiko tes dan akademis Dll. Masuk jadi Prajurit TNI tidak susah, tetapi harus diakui persaingannya sangat ketat. Kau harus berupaya maksimal, upayanya harus secara total. Kuasai ilmunya, latih fisik secara spartan dan iringi dengan Doa. Selebihnya pasrahkan pada yang maha kuasa. Bisa jadi DIA punya sesuatu yang lebih baik untukmu.
Misalnya untuk lari anda harus bisa 2800 meter per 12 menit, Pull Up 18 kali, Pusp Up 43 kali,Sit Up 43 kali, dan sutlle Run 17 detik. Kalau standar ini belum bisa anda capai. Ya sebaiknya jangan daftarkah dahulu. Tapi teruslah lakukan latihan dan latihan sampai anda bisa mencapainya dengan nilai 80 persen. Untuk itu Anda perlu mempersiapkan diri secara baik dan benar, hal itu hanya bisa Anda lakukan kalau memang Anda mengerti ilmunya. Salah satunya ya misalnya dengan membaca buku seperti yang saya tulis ini Persiapan Tes Masuk Jadi Prajurit TNI. Buku ini ditulis khusus untuk pemuda seperti Anda. Menurut saya peluangnya Anda untuk bisa jadi prajurit TNI masih terbuka lebar, asal memang mau mempersiapkan diri dengan baik dan benar.
Masuk jadi Prajurit TNI tidak susah, tetapi harus diakui persaingannya sangat ketat. Karena itu niat saja sesungguhnya belum cukup. Anda perlu kemampuan serta strategi dan taktis yang benar dan unggul dan jangan lupa takdirmu sendiri. Kau harus berupaya maksimal, upayanya harus secara total. Kuasai ilmunya, latih fisik secara spartan dan iringi dengan Doa. Selebihnya pasrahkan pada yang maha kuasa. Bisa jadi DIA punya sesuatu yang lebih baik untukmu.

Apa Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Test Seleksi Masuk Prajurit TNI

Menjadi prajurit TNI sesungguhnya adalah panggilan hati, artinya kalau anda hanya sekedar untuk mencari pekerjaan maka sebaiknya janganlah pilih jadi prajurit. Karena masih banyak pekerjaan lain yang masih bisa anda peroleh di luar kriteria sebagai prajurit TNI. Kenapa ini ingin saya sampaikan? Karena tidak sedikit dari mereka yang sudah diterima jadi prajurit tetapi kemudian menjadi frustrasi, sering melakukan hal-hal yang tidak baik untuk dirinya sendiri maupun satuannya, seperti tidak masuk kerja, sering terlambat, terlibat kehidupan “malam” dll., sampai kemudian disersi atau meninggalkan satuan tanpa Izin.
Tapi kalau anda memang senang dengan kehidupan prajurit, maka semua yang anda bayangkan selama ini sudah ada di kehidupan seorang prajurit. Seperti hidup yang teratur, jadwal kegiatan yang sudah terbagi habis selama 24 jam, disiplin tinggi yang tidak boleh diingkari. Latihan yang berkelanjutan, pembinaan fisik yang tiada henti, pembinaan rohani yang tiada putus-putusnya dan tugas yang sudah menunggu.Karena itu anda dari awal sudah memahami ini, dan secara sadar serta senang hati untuk memanfaatkan sebaik-baiknya uang gaji dan tunjangan yang anda peroleh untuk menunjang kehidupan anda dan keluarga anda sebagai seorang prajurit.
Sebagai seorang prajurit, meski serba sederhana tetapi semuanya sudah tersedia. Kalau anda masih bujangan sungguh kehidupan prajurit adalah sebuah jalan hidup kesatria. Bisa anda bayangkan, jam 04.30 pagi anda sudah bangun, mempersiapkan diri dan sembahyang untuk kemudian menjalankan olah raga di pagi hari; jam 06.30 anda sudah siap di lapangan apel dalam pakaian seragam lengkap; kegiatan apel pagi ini bisa berlanjut hingga jam 08.00; kemudian memulai kehidupan latihan ketrampilan, baik perseorangan maupun per kelompok; latihan ini bisa berupa oleh kemampuan fisik, siraman rohani dan berbagai ketrampilan lainnya seperti bela diri, ketahanan fisik dan kemahiran memegang senjata. Kemudian akan ada waktu istirahat makan siang atau isoma atau istirahat sholat dan makan; Jam13.00 anda sudah harus kembali ke tugas anda sampai nanti ada apel siang pada jam 14.30.
Anda bisa istirahat hingga jam 16.00 untuk kemudian anda akan diberikan latihan ketrampilan ekstra satuan, bisa musik, tari, bela diri, berbagai cabang olah raga dll. Latihan satuan ini dimaksudkan untuk menempa prajurit mampu berintegrasi dengan masyarakat disekitarnya atau satuan lain; yang berupa berbagai kegiatan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar atau untuk memertahankan atau mengharumkan nama baik satuan dari berbagai kegiatan pertandingan persahabatan dengan masyarakat atau satuan lain. Anda punya waktu istirahat mulai dari jam 17.30 hingga jam 20.30 malam. Karena pada jam 21.00 anda akan melaksanakan apel malam. Kegiatan apel malam bisa sampai jam 22.00 untuk seterusnya anda bisa istirahat sampai jam 04.30 dan begitulah rutinitas seorang prajurit. Karena itu dalam hal memilih jodohpun anda sudah harus bisa dengan baik memilih pasangan yang sesuai dengan pekerjaanmu. Tidak masalah kalau calon istrimu itu juga nantinya bekerja, tetapi dari awal sudah diyakinkan bahwa ia harus bisa mandiri. Artinya anda bisa saja tidak punya waktu untuk mengantarkannya ke kantor dan begitu juga sebaliknya isterimu harus sudah dari awal memahami bahwa tugasmu adalah nomor satu, tidak ada hal tawar menawar. Kalau itu sudah kau sadari dari awal dan kemudian dapat memperoleh jodoh yang sehati,maka percayalah kamu berdua bisa rukun dan dapat membina rumah tangga dengan baik dan juga dapat membina karier secara berhail.
Kalau anda seorang prajurit sesuai panggilan hati anda, maka pemanfaatan waktu anda sungguh sudah tertata dengan rapi, sarana dan prasarananya meski sederhana tetapi sudah ada. Begitu juga dengan instruktur yang melatih anda agar jadi seorang prajurit tangguh semua sudah tersedia. Hanya tinggal menjalankan dengan perhatian yang sungguh-sungguh. Apakah hidup seperti itu menyenangkan anda atau tidak ? Itu sangat tergantung niat anda jadi prajurit tadi. Kalau anda pada dasarnya memang hanya sekedar mencari pekerjaan, maka khidupan seperti ini adalah sebuah malapetaka, karena anda tidak lagi bisa bebas. Tetapi kalau anda prajurit sejati, maka cara hidup spartan seperti ini adalah sebuah kegembiraan.Anda berada dalam lingkungan sahabat satu Korps yang saling mendukung dan saling menghargai untuk kemaslahatan bersama dan nama baik satuan. Nah kalau anda sudah paham dan yakin akan kehidupan seorang prajurit dan berniat mengikuti test untuk jadi seorang prajurit maka berikut ini adalah beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan.
Banyak peserta seleksi masuk menjadi prajurit TNI yang tidak lulus / gagal disebabkan oleh berbagai faktor. Namun yang paling dominan adalah karena para peserta seleksi tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pola dan bentuk seleksinya itu sendiri serta gambaran cara penilaiannya. Sehingga dalam melaksanakan seleksi masuk menjadi calon prajurit TNI, para peserta seleksi tidak mengerti apa saja yang harus dipersiapkan, mata pelajaran apa saja yang harus dipelajari dan ketrampilan seperti apa saja yang harus dilatih. Dengan berbekal pengetahuan yang kurang memadai tersebut, maka bisa dibayangkan dalam melaksanakan seleksi masuk menjadi calon Prajurit TNI banyak hal yang tidak dipahami maka tentu saja terjadilah berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari atau diantisipasi. Untuk mengetahui apa yang menjadi sumber kesalahan para peserta seleksi dan bagaimana untuk mendapatkan solusinya, maka ada baiknya anda memperhatikan berbagai hal sebagai berikut :
Persyaratan Administrasi kurang. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan dalam seleksi masuk menjadi prajurit TNI/Polri, sebenarnya telah diumumkan / disampaikan pada saat pengumuman pendaftaran. Namun karena kurangnya kepedulian dan ketelitian serta tidak tahunya istilah yang dipergunakan sering sekali membuat bingung calon pengikut seleksi dan menyebabkan peserta seleksi tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan gagal / tidak lulus.  Para peserta seleksi harus mengetahui, apa saja persyaratan administrasi yang diperlukan. Anda harus tahu berapa banyak kelengkapan persarata administrasi, misalnya masing-masing rangkap tiga, rangkap dua dll. Kemudian harus tahu persis jadwalnya, kapan batas waktu yang ditetapkan panitia untuk menyerahkan persyaratan administrasi tersebut. Apakah lewat Online atau harus datang sendiri dll.
Tidak Memeriksakan Kesehatan Terlebih Dahulu. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa banyaknya  peserta seleksi yang gagal test masuk menjadi prajurit TNI/Polri atau kalau dipresentasi bisa diatas rata-rata 50 % adalah disebabkan tidak lulus / gagal pada Test Kesehatan. Pada umumnya baik orang tua maupun peserta seleksi banyak yang masih awam tentang kesehatan mereka sendiri. Secara fisik bisa jadi mereka terlihat sehat, baik dan tegap tetapi sesungguhnya mereka punya kelemahan dalam hal kesehatan. Hal lain yang sering terjadi karena tidak tahu atau tidak mengerti bentuk test kesehatan itu meliputi apa saja dan bagaimana standar kelulusannya.
Kalau anda sudah tahu apa saja persyaratan test kesehatan itu, maka ada baiknya juga anda mengetahui terlebih dahulu tentang kesehatan anda sendiri. Sebab akan jadi percuma anda mendaftarkan diri untuk ikut seleksi tetapi sesungguhnya kesehatan anda sendiri tidak memenuhi persyaratan tersebut. Untuk itu ada baiknya anda periksakan dulu kesehatan anda kepada Dokter atau ke Dokter militer untuk mengetest kesehatan anda sendiri. Katakan terus terang kalau anda ingin masuk militer dan mohon agar Dokter mengecek kesehatan anda dan sekaligus mintakan apa saja yang perlu anda lakukan untuk bisa memenuhi persyaratan kesehatan masuk prajurit tersebut.

Karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih baik atau agar lebih besar peluangnya untuk lulus, maka ada baiknya peserta seleksi harus melaksanakan test kesehatan pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri di bidang kesehatan dan apabila ada kekurangan / penyakit bisa diobati terlebih dahulu. Misalnya tentang kesehatan gigi, sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal pengobatan gigi sehingga bisa memenuhi standar kelulusan test kesehatan gigi, begitu juga dengan parises, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pengobatannya, sehingga lolos dari seleksi kesehatan dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Biasanya banyak peserta seleksi yang gagal pada test kesehatan karena mereka tidak punya pengetahuan tentang kesehatan tersebut, dan juga belum tahu tentang kesehatan dirinya sendiri. Pada umumnya  peserta test hanya ikutan saja dan tidak punya gambaran sama sekali terkait kesehatan, mereka langsung saja melaksanakan test kesehatan sesuai jadwal yang ditetapkan. Padalah yang namanya seleksi apapapun wujud dan bentuknya tentu anda harus mempunyai gambaran atau ilmu tentang hal tersebut dan dipersiapkan semaksimal mungkin agar dapat nilai dengan predikat lulus. Jangan hanya bermodalkan tangan kosong dan berserah gimana nantinya saja.
Kurangnya Nilai Kesamaptaan Jasmani / Olah Raga. Salah satu seleksi dalam penerimaan prajurit adalah kesamaptaan jasmani. Banyak calon peserta seleksi mengalami kegagalan dalam tes kesamaptaan jasmani karena tidak mengerti apa saja yang diujikan dalam test kesemaptaan jasmani  dan tentu saja cara mempersiapkannya.  Pada tahap seleksi kesamaptaan jasmani / Olah raga ini banyak peserta yang gagal dengan prosentasenya rata-rata mencapai 25 – 30 %. Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan yaitu apakah karena peserta seleksi tersebut sekedar tidak tahu tentang jenis-jenis test kesemaptaannya atau karena tidak pernah latihan olah raga secara sungguh-sungguh.
Yang disebut dengan Test Kesemaptaan Jasmani itu terdiri dari dua macam test; yang pertama disebut juga test kesemaptaan A terdiri dari lari 12 menit. Samapta B terdiri dari Push up, Sit up, Pull up dan Shuttle run. Sebagai gambara nilainya : Lari 12 menit untuk mendapat nilai 100 anda harus mampu  menempuh jarak minimal 3200 m atau 8 kali keliling lapangan sepakbola (400 m). Sedangkan untuk samapta B kalau mau mendapatkan nilai 100 harus bisa melakukan : Push up harus mampu 43 kali repetisi/lebih; Sit up harus mampu  41 kali repetisi/lebih; Pull up harus mampu minimal 18 kali/lebih; dan Shuttle run 6×10 m dalam waktu 15 detik
Tidak Mengerti dan Tidak Mengenal Test Psikotest. Selama ini test Psikotest dalam seleksi menjadi prajurit TNI/Polri bagi para peserta seleksi sering dianggap sebagai test yang menegangkan dan banyak ditakuti. Hal ini adalah wajar, karena pada tahap test psikotest rata-rata yang tidak lulus / gagal adalah mencapai 20 – 30 %. Tapi satu hal yang perlu anda ketahui, test psikotest ini sebenarnya dibuat untuk mendapatkan prajurit yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi meskipun anda pintar, belum tentu cocok untuk pekerjaan sebagai prajurit maka test psikotes anda akan gagal. Begitu juga sebaliknya. Mestinya anda nggak usah takut dengan test ini. Tetapi mengetahui tentang psikotest akan sangat besar manfaatnya buat anda. Tes Psikotes atau Phsicology Test sebagai salah satu rangkaian dalam proses penerimaan calon prajurit, biasanya terdiri dari beberapa rangkaian test tetapi itu bisa diambil hanya beberapa test saja sesuai kebutuhan, adapun ragam psikotest itu seperti : Test IQ, Test Kepribadian, Test Kemampuan, Test Kreatifitas,  Logika Aritmatika, Test Logika Penalaran, Analog Verbal Test, Kraeplien/Paul, Wartegg Test, Draw A Man Test (DAM), Army Alpha Intelegence Test, Menggambar Pohon, dan Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).
Jadi kalau anda gagal dalam test psikotes ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan peserta test seleksi gagal / tidak lulus adalah karena bisa jadi masih sangat asing dengan test tersebut, atau sama sekali belum mengerti dan tidak pernah mengenal bentuk soal-soal psikotest. Bisa juga karena tidak siap mental dalam melaksanakan test psikotest, atau tidak tahu apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi test psikotest serta banyak melakukan kesalahan dalam melaksanakan test psikotest. Untuk bisa berhasil dalam test ini sebenarnya bisa dioptimalkan dengan mengetahui berbagai hal tentang test ini. Karena itu sebelum melaksanakan test psikotest alangkah baiknya peserta seleksi harus tahu secara jelas apa saja macam-macam test psikotest tersebut, dimana mendapatkan buku-buku psikotest, bagaimana bentuk soal psikotest, apa tips dalam test psikotest.
Tidak Tahu tentang Bentuk Test Mental Idiologi. Pada umumnya peserta seleksi tidak mengetahui tentang bentuk test mental idiologi. Karena itu ada baiknya anda memahami apa sebenarnya yang disebut Mental Ideologi itu?  Mental ideologi adalah kondisi jiwa seseorang terhadap keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin dinyatakan/diwujudkan dalam kenyataan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk bisa menjawab dengan baik dalam test mental Ideologi: anda perlu mempersiapkan kemampuan diri anda terkait :  Anda harus Paham Tentang Pancasila  dan kemudian setia kepada Pancasila dan mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; taat pada Hukum dan UU yang berlaku, pastikan bahwa anda patuh kepada hukum dan perundang-undangan yang berlaku; pahami apa itu NKRI dan jadikan diri anda untuk bisa mempunyai rasa cinta dan mampu  memelihara dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); setia kepada pemerintah Republik Indonesia yang sah; memiliki wawasan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); dan memelihara dan meningkatkan kesadaran bela negara melalui Sapta.
Tidak Tahu tentang Bentuk Test Pantukhirda dan Test Pantukhir Pusat. Sebagai bentuk Final Test (test akhir) dalam seleksi penerimaan Prajurit TNI/Polri di Daerah disebut Pantukhirda (Panitia Penentu Akhir Daerah) dan di Pusat disebut Pantukhirpus. Sesungguhnya test ini merupakan penggabungan dari semua potensi yang diambil dari semua hasil test yang sudah anda jalani. Dengan test ini panitia akan dengan mudah nantinya menentukan dapat tidaknya anda jadi seorang prajurit. Test ini dilakukan layaknya anda jadi kontestan yang sesungguhnya; anda akan berdiri di depan para panel penguji hanya berpakaian celana dalam, sehingga secara fisik anda akan mudah terlihat apakah postur atau bentuk tubuh anda cocok atau sesuai jadi prajurit.
Test Pantukhir merupakan bentuk Panel Test yang mempertemukan seluruh Panitia Seleksi (administrasi, kesehatan, jasmani, mental idiologi, psikotis) dengan peserta Test untuk dilihat kesesuaian Penilaian/Hasil Test masing-masing bidang (data tertulis) dengan bentuk Fisik dari setiap Peserta Seleksi/Test. Jadi sebenarnya sangat berat untuk bisa lolos kalau secara fisik, maupun administrasi, kesehatan, jasmani, mental idiologi, dan psikologis anda tidak memenuhi syarat maka akan mudah terlihat. Jelasnya anda berdiri tegap di depan panel, dan kemudian para penguji akan menyebutkan nilai anda berapa; misalnya dari segi fisik apakah memenuhi syarat atau tidak, dari segi administrasi lengkap atau tidak, dari psikotest bagaimana dari kesemaptaan jasmani  dst. Sehingga kalau anda lolos semua maka kesempatan anda akan lolos sudah sangat besar sekali, demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu, setiap orang yang akan melaksanakan Seleksi Masuk Prajurit TNI/Polri, sebaiknya dan minimal anda harus mengetahui bagaimana bentuk dan apa yang perlu dipersiapkan dari Test Pantukhirda/Pantukhirpus agar kemungkinan untuk lulus dalam test tersebut lebih besar. Meskipun dapat dikatakan, pada test ini anda sudah tidak lagi mempersiapkan apa-apa karena anda tinggal dinilai dari semua hasil test yang telah anda jalani. Baik Pantuhkirda maupun Pantukhirpus merupakan bentuk Test Akhir di Daerah/Pusat yang sangat menentukan dan prosentasi kegagalannya adalah 25 – 30 %.