Orang Terkaya di Tiongkok Jack Ma, Tidak Pernah Juara Di Sekolah
Oleh ROBERT ADHI KSP
Jack Ma (50) tidak pernah
menjadi juara di sekolah. Dia berulang kali mengalami penolakan. Dia pernah
ditolak masuk universitas. Berulang kali pula dia melamar pekerjaan dan ditolak
berbagai perusahaan. Tak seorang pun yakin dengan masa depan Jack Ma. Namun,
lelaki kelahiran Hangzhou, Tiongkok, ini tidak pernah menyerah.Jack Ma, pendiri
dan Pemimpin Alibaba.com, perusahaan e-dagang asal Tiongkok, menjadi orang
terkaya di Tiongkok setelah penjualan saham perdana Alibaba di bursa Amerika
Serikat mencatat rekor 25 miliar dollar AS pada September 2014. Dia menjadi
orang Tiongkok daratan pertama yang masuk dalam daftar orang terkaya dunia
versi majalah Forbes.
Jack Ma kini menjadi contoh inspirasi bagi banyak
orang yang memulai e-dagang. Pelajaran yang dapat dipetik dari seorang Jack Ma
adalah dia tumbuh dari kehidupan yang sangat miskin dan dia bukan seorang juara
di sekolahnya. Dia pernah tiga kali gagal masuk ke universitas, namun terus
mencobanya sampai berhasil. Ketika akhirnya berhasil menikmati pendidikan tinggi,
Jack Ma memastikan, dia juga menggunakan waktunya untuk bekerja praktik. Dia
bekerja sebagai seorang pemandu wisata di Tiongkok. Dia belajar dari kerja
keras dan interaksi dengan penduduk setempat serta wisatawan asing. Dia mulai
mengembangkan pandangan pribadinya tentang kapitalisme dan kewirausahaan serta
melihat web sebagai masa depan bisnis.
Richard Branson dalam situs Virgin.com menyatakan
setuju dengan Jack Ma bahwa internet akan menciptakan, bukan menghancurkan,
banyak pekerjaan dalam tahun-tahun mendatang. Salah satu tugas paling
penting bagi kemanusiaan adalah memberi setiap orang di bumi ini kesempatan
untuk terhubung secara online. Terinspirasi
oleh kisah-kisah Seribu Satu Malam, Jack Ma kemudian memutuskan menggunakan
nama Alibaba untuk perusahaannya yang membuka pintu bagi usaha kecil dan
menengah. "Suatu hari, saya di San Francisco dan
saya berpikir Alibaba adalah nama yang baik. Alibaba membuka akses untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah," katanya.
Filosofi Jack Ma semuanya
tentang hubungan pribadi, juga bagaimana dia merekrut orang. "Jangan
mempekerjakan orang yang paling berkualitas, tetapi carilah yang paling
gila," katanya tertawa. "Anda membutuhkan orang dengan ide-ide yang
berbeda untuk membuat perusahaan ini hidup, bukan orang-orang yes men,"
ujarnya.
Guru Bahasa Inggris
Ketika berbicara dalam acara
makan siang pada Economic Club of New York, Selasa (9/6), Jack Ma
mengungkapkan, periode menjadi guru Bahasa Inggris menjadi masa terbaik dalam
hidupnya.Setelah lulus dari perguruan tinggi tahun 1988, dia bekerja sebagai
guru Bahasa Inggris di universitas di kota kelahirannya, Hangzhou. Dia hanya
mendapatkan gaji 12 dollar AS sebulan, menurut program dokumenter tentang hidup
Jack Ma berjudul Crocodile in the Yangtze.
"Ketika tidak memiliki
banyak uang, Anda tahu bagaimana menghabiskannya," ucap Ma. "Uang 1
miliar dollar AS bukanlah uang Anda. Uang yang saya miliki hari ini adalah
tanggung jawab. Itu merupakan kepercayaan orang terhadap saya," katanya.
Ini bukan pertama kali Jack Ma berbicara tentang
bebannya menjadi seorang miliarder. Ketika berbicara dalam sebuah
panel di Clinton Global Initiative di New York, Ma melihat hari-harinya sebagai
guru Bahasa Inggris sebagai pengalaman fantastis, menurut CNN Money. Dia
mengatakan kepada setiap orang, "Dengan 1 juta dollar AS, Anda menjadi
beruntung, tetapi ketika Anda memiliki 10 juta dollar AS, Anda mendapat
masalah."Setelah penjualan saham perdana Alibaba, Jack Ma kepada CNBC
mengatakan, tekanan datang dengan tanggung jawab pada dia, apalagi kini dunia
berfokus pada nilai saham Alibaba. "Penjualan saham perdana besar karena
saya senang dengan hasilnya. Tapi, ketika orang berpikir terlalu tinggi tentang
Anda, Anda memiliki tanggung jawab untuk tenang dan menjadi diri sendiri,"
katanya.
Pada 1999, Jack Ma mengumpulkan 17 teman dan murid di
apartemennya di Hangzhou untuk berbagi visi menaklukkan pasar global. Mereka
mengumpulkan uang 60.000 dollar AS sebagai modal awal dan mendirikan pasar
onlinebusiness to business yang bertujuan untuk menghubungkan
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di seluruh Tiongkok terhubung dengan
para pembeli global. Mereka memulai dengan perusahaan e-dagangsederhana dan
membutuhkan waktu empat tahun untuk mendapatkan keuntungan.Sejak itu, Alibaba
memperluas perusahaan keluarga itu untuk lebih dari 25.000 karyawan. Hal
itu diikuti dengan pencapaian terbesar dalam sejarah penjualan saham perdana
yang tercatat 25 miliar dollar AS. Untuk memahami besarnya pencapaian ini,
Alibaba melayani 100 juta pembeli dalam sehari dan telah menciptakan 40 juta
pekerjaan di Tiongkok.
Rahasia sukses
Jadi, apa formula rahasia sukses Alibaba dan apa
budaya perusahaan yang unik yang mengubah Jack Ma dari seorang guru Bahasa
Inggris menjadi godfather pengusaha global asal Tiongkok? Pemimpin Alibaba Jack
Ma (kiri) dan Pemimpin Shanghai Media Group (SMG) Li Ruigang berfoto bersama
dalam konferensi pers di Shanghai, Tiongkok, 4 Juni 2015. Alibaba
Group Holding Ltd menyatakan akan membeli 194 juta saham media finansial China
Business News milik SMG, raksasa e-dagang.
Hidup mengajarkan Ma sejak awal pelajaran tentang
kerasnya penolakan. Jack Ma menyebutkan, dia pernah ditolak 30 kali ketika
melamar pekerjaan, gagal dalam ujian universitas, ditolak masuk Universitas
Harvard, bahkan gagal mendapatkan posisi di KFC. Dalam pidatonya di
Universitas Stanford, Jack Ma mengatakan, "Tak seorang pun mengatakan,
saya akan menjadi seorang yang mampu melakukan sesuatu bermakna di masa depan. Saya
tidak pernah berpikir akan memiliki masa depan seperti hari ini."
Pengalaman mengalami kegagalan
tidak sekadar menjadi bahan bakar yang memompa semangat juangnya. Namun, itu
juga membuatnya setia pada visi untuk menciptakan kondisi optimal yang
memungkinkan rekan dan karyawan paling dekatnya merasa menjadi bagian nyata
dari kehadiran Alibaba. Pentingnya loyalitas dan membangun tim kuat-erat
menjadi sentral dalam filosofi bisnisnya. Menurut Joe Tsai, Wakil Pemimpin
Alibaba, Jack Ma adalah orang terbuka dan inklusif yang tahu bagaimana untuk
berbagi.
Ma sering menanamkan kepada
para karyawannya semangat untuk menang, nilai-nilai perusahaan yang kuat, dan
keyakinan bahwa bersama-sama mereka dapat melakukan dan menjadi apa pun.
"Kami akan membuatnya karena kami masih muda dan kami tidak pernah
menyerah," katanya. Itu merupakan kata-kata yang digunakan Jack Ma pada
hari-hari awal Alibaba untuk menginspirasi dan mendorong timnya. Pada
tahun-tahun keberhasilan berikutnya, Ma menambahkan, "Kami tetap percaya
bahwa di masa depan orang-orang normal dapat melakukan hal-hal luar
biasa."
Elemen yang benar-benar unik
dari budaya perusahaan Alibaba adalah dampak dari mitos dan legenda novel-novel
seni bela diri Tiongkok yang telah menjadi realitas sehari-hari para
karyawannya. Jack Ma senang dengan pahlawan-pahlawan kungfu sejak dia masih
remaja dan ini membentuk strategi bisnisnya. Dia mentransfer kebajikan dan
kekuatan legenda-legenda itu ke dalam dirinya dan karyawannya. Para anggota
stafnya bahkan dijuluki dengan karakter novel-novel kungfu. Ini tidak hanya
menjadi latihan menyenangkan dalam budaya Alibaba, tetapi juga metode untuk
hierarki yang rata. Mereka yang berada di puncak perusahaan disebut dengan
julukan mereka. Jack Ma dijuluki sebagai Feng Qingyang yang mengacu pada pemain
pedang legendaris yang tertutup, tak terduga, dan agresif.
Mempertahankan visi sebagai
jantung dan jiwa perusahaannya, Jack Ma menilai agama melekat pada prinsip
"hidup serius dan bekerja dengan senang hati". Dia berperan serta
dalam upacara pernikahan massal karyawannya setiap tahun. Dia ingin karyawannya
hidup bahagia dan menikmati hidup.
Satu hal lain yang mengubah
Alibaba dari perusahaan start-up sederhana menjadi pemain global adalah tai
chi, yang dipandang sebagai bagian penting dari budaya perusahaan dan program
kesejahteraan karyawan. Itu merupakan kunci strategi Jack Ma dan filosofi
hidupnya. Seni bela diri kuno memanfaatkan dan mengarahkan energi yang
dipraktikkan langsung oleh karyawan. Bahkan, ini menjadi bagian penting dalam
proses perekrutan. Jack Ma sendiri adalah master seni bela diri.
"Tai chi seperti yin dan yang. Hidup seperti sungai mengalir di arah yang
berbeda. Bagaimana cara menyalurkan, melepaskan, mengumpulkan, atau
melarutkannya, itu juga cara Anda mengelola perusahaan," katanya.( Sumber : 15 Juni 2015)