December 02, 2015

Venge dan VengeX Ponsel Baru Andalam Axioo



Ponsel Baru Andalan Axioo

                Oleh Didit Putra Erlangga Rahardjo
Selama ini, Axioo lebih dikenal dengan produk yang menyasar segmen pemula berupa gawai dengan harga terjangkau dengan seri Picophone di samping produk lain seperti komputer jinjing atau produk hibrida Windroid yang menggabungkan sistem operasi Windows dan Android dalam satu perangkat. Kamis (26/11), mereka meluncurkan seri ponsel unggulan atau flagshipdengan dua varian, yakni Venge dan VengeX, yang didahului dengan sesi pemesanan pada 1-7 Desember di situs resmi mereka.
Ini adalah keputusan perdana mereka untuk terjun dan menyasar pengguna kelas menengah berikut terjun ke pasar ponsel yang beroperasi di jaringan seluler generasi keempat atau long term evolution (LTE). Venge nantinya ditawarkan dengan harga Rp 2,2 juta, sementara VengeX memiliki harga Rp 3,3 juta.
CEO Axioo Indonesia Samuel Lauw menyebut langkah ini dilakukan setelah pasar dianggap sudah marak ketimbang setahun lalu saat LTE diperkenalkan secara terbatas. Baik Venge maupun VengeX merupakan perangkat LTE kategori 4 atau hanya bisa memproses akses dengan kapasitas maksimal 150 megabita per detik. Padahal, beberapa gawai kelas menengah atau premium sudah bisa bekerja di kategori 6 dengan kapasitas hingga 300 megabita per detik.
"Layanan 4G di Indonesia saja belum sampai memberikan kecepatan melampaui 30 megabita per detik. Saya rasa kategori 4 sudah mencukupi," kata Samuel.
Persamaan dari dua tipe itu adalah penggunaan RAM 3 gigabit yang cukup memberikan ruang lega untuk menjalankan berbagai aplikasi sekaligus tanpa khawatir kerja ponsel melambat. Desainnya pun minimalis tanpa sudut dengan tepi dari bahan metal. Desain seperti ini mulai marak ditemui setelah peluncuran iPhone 6 buatan Apple.
Venge dengan bentang layar 5 inci memiliki prosesor empat inti MT6735 dari Mediatek dengan kecepatan 1 gigahertz. Prosesor ini bekerja dengan arsitektur 64 bit. Sensor kamera dari Sony yang dibenamkan di punggung ponsel memiliki ketajaman 8 megapiksel dengan diafragma f/2.2, sementara di depan ada kamera dengan ketajaman 2 megapiksel. Baterai yang dimiliki seri ini berkapasitas 2.100 mAh.
Sementara itu, VengeX yang menjadi versi yang lebih optimal memiliki prosesor delapan inti MT6753 dengan kecepatan 1,3 gigahertz dan saat ini diklaim sebagai prosesor Mediatek yang paling cepat di pasar. Memanfaatkan sensor dari Samsung, kamera VengeX memiliki ketajaman 13 megapiksel dengan diafragma f/2.0 dan 5 megapiksel di bagian depan. Daya tahannya juga lebih baik karena memiliki baterai berkapasitas 3.000 mAh.
Khusus untuk versi VengeX, Axioo juga memberikan perlindungan layar tambahan lewat teknologi Corning Gorilla Glass ketiga. Teknologi pengisian baterai secara cepat juga dikembangkan Axioo yang memungkinkan untuk tetap dipergunakan tanpa menggunakan pengisi daya khusus seperti teknologi VOOC yang dimiliki ponsel merek Oppo.
Menurut Samuel, pihaknya cukup optimistis dengan dua varian ini karena mewakili kombinasi terbaik yang bisa menyuguhkan performa dan daya tahan baterai tetapi dengan harga yang bersaing. Axioo sendiri cukup transparan dalam memaparkan komponen yang dipergunakan seperti RAM yang menggunakan teknologi LPDDR3 yang bisa bekerja dua kali lipat lebih baik dari generasi sebelumnya. Begitu pula dengan sensor kamera dengan teknologi terbaru seperti BSI II yang membuat lebih banyak cahaya yang masuk karena sensor yang lebih dekat dengan lensa.
Pembaharuan
Dalam kesempatan yang sama, Samuel menuturkan bahwa Axioo juga telah mendapatkan lisensi dari prosesor yang mereka pasang untuk Venge dan VengeX. Lisensi itu bukan berarti untuk penggunaan saja, tetapi juga kode sumber (source code) sehingga mereka bisa memastikan bahwa perangkat tersebut bisa mendapatkan pembaharuan versi dari sistem operasi di ponsel.
Bersamaan dengan hal tersebut, mereka juga mengembangkan custom ROM khusus untuk seri Venge dan VengeX, yakni NusaMOD yang dikembangkan oleh komunitas dan didampingi para insinyur di Axioo. Custom ROM tersebut memastikan bahwa Venge dan VengeX akan mendapatkan tampilan antarmuka dan sistem operasi yang bebas dari aplikasi bawaan dari produsen seperti keinginan pemiliknya. NusaMod bahkan sudah tersedia sebelum ponselnya beredar di pasar.
Kebiasaan para pengguna ponsel Android untuk rooting atau mendapatkan akses penuh ke sistem juga diakomodasi oleh Axioo. Sebagian besar produsen tidak berkenan dengan hal itu sehingga mengancam dengan garansi yang hangus apabila itu terjadi. Lain halnya dengan Axioo yang tetap menjamin garansi meskipun rooting tetap dilakukan.
"Hanya saja, perlu diingat bahwa rooting harus dilakukan oleh mereka yang mengerti dan harus siap dengan segala konsekuensinya. Segala kerusakan fisik yang diakibatkan oleh rooting tidak masuk dalam perlindungan garansi," ujar Samuel.
Saat ini, Axioo memiliki fasilitas perakitan di Pulogadung berkapasitas 300.000 unit per bulan. Venge akan dirakit di sana, sementara VengeX masih harus didatangkan dari perakitan di luar negeri. Samuel menjelaskan, mereka sudah menjual produk elektronik dari Axioo ke 10 negara, seperti Brasil dan India, termasuk transfer teknologi dengan mengirimkan para insinyur ke sana. Selama 10 tahun terakhir, Axioo juga membangun kerja sama pelatihan dengan sekolah menengah kejuruan untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai di industri elektronik.
Sekilas baik Venge maupun VengeX memiliki peluang untuk bisa bersaing dengan ponsel yang sudah diluncurkan sebelumnya, baik dalam hal spesifikasi hingga layanan purnajual seperti perbaikan dan dukungan perangkat lunak. Samuel tidak bersedia mengungkapkan jumlah unit yang akan ditawarkan selama masa pemesanan. Akan tetapi, animo masyarakat setidaknya bisa diukur dari jumlah pemesanan atau seberapa cepat stok yang ditawarkan bakal habis.




November 13, 2015

Memasang Koneksi Internet di Mobil Anda

Koneksi Internet di Mobil Anda

Oleh Prasetyo Eko P

Telepon pintar tidak bisa lagi dipisahkan dari aktivitas keseharian, termasuk saat berkendara. Mengintegrasikan telepon pintar ke mobil pun menjadi semacam keharusan. Masalahnya, bagaimana melakukan itu secara ramah, aman, dan murah? Produsen mobil kini dipaksa untuk membawa konektivitas ke dalam kendaraan produksinya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, alternatif head unit atau tape mobil yang lebih cerdas semakin banyak. Namun, anehnya, banyak produsen mobil yang tidak meningkatkan kualitas head unit mereka.


Misalnya, sebuah mobil yang diproduksi khusus untuk segmen jelajah dengan harga hingga Rp 400 juta pun hanya memiliki tape mobil standar. Sama sekali tak memiliki fitur navigasi GPS untuk memandu perjalanan ke pelosok, apalagi untuk internet. Produsen mobil seperti ini tak memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin murah. Oleh karena itu, upaya mendandani head unit atau tape mobil agar lebih pintar kini menjadi tema menantang. Banyak sistem hiburan atau head unit di dasbor mobil sangat buruk. Meski sudah banyak yang sudah memakai layar sentuh, tetap saja tidak nyaman dipakai dibandingkan dengan ketika mengoperasikan tablet atau telepon seluler.

Bagi warga kota, misalnya Jakarta, kemacetan memaksa orang lebih lama berada di depan kemudi. Sistem hiburan dalam mobil yang buruk membuat jalanan Ibu Kota menjadi lebih menyiksa. Beberapa head unit bawaan pabrikan hanya bisa untuk mendengarkan radio dan memutar DVD. Head unit yang tak memiliki konektivitas menjadi membosankan, apalagi saat kemacetan mendera seperti di Jakarta. Memakai telepon seluler untuk berkirim pesan dengan teman atau keluarga tentu sangat tak dianjurkan saat tengah berkendara.

Tersedia banyak head unit pabrikan Tiongkok atau Taiwan yang lebih kaya fitur, tetapi diperlukan keahlian dan kesabaran untuk memilihnya. Salah memilih, bisa jadi mendapatkan head unit yang berfungsi hanya beberapa bulan. Head unit pintar buatan pabrikan ternama selalu memiliki satu kendala, yaitu harga yang teramat mahal.

Kesadaran dari luar. Kesadaran untuk melengkapi head unit dengan fitur yang lebih pintar itu justru datang dari luar bisnis otomotif. Dua perusahaan raksasa, yaitu Apple dan Google, menyadari permasalahan tersebut. Keduanya membuat sebuah aplikasi yang memungkinkan sistem hiburan sebuah mobil terintegrasi dengan aplikasi yang ada di dalam telepon pintar. Lahirlah CarPlay dari Apple dan Android Auto dari Google. Keduanya berupaya mengintegrasikan gawai dengan mobil dengan cara lebih ramah, meminimalkan gangguan saat mengemudi, dan paling utama: aman. Setidaknya, demikianlah idenya.

Kedua sistem milik Apple dan Google tersebut akan mengintegrasikan perintah suara aplikasi ke dalam head unit. Dengan mengombinasikan kekuatan telepon pintar dengan perangkat di mobil, harapannya adalah sistem hiburan yang lebih baik, ramah, dan aman. Keduanya bukanlah sebuah sistem operasi. Baik Android Auto maupun CarPlay adalah semacam aplikasi di telepon pintar yang dipancarkan ke head unit atau tape mobil dengan sistem mirroring di dasbor. Layar sentuh di mobil digunakan untuk mengoperasikan sejumlah aplikasi pilihan yang ada di ponsel pintar Android atau iPhone.

Keselamatan pengguna menjadi salah satu faktor utama kedua perusahaan saat mendesain antarmuka sistem ini. Google, misalnya, bekerja sama dengan lembaga pemerintah, seperti National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), untuk mendesain antarmuka yang aman berdasarkan praktik aman berkendara. Hasilnya adalah antarmuka yang berbeda dengan telepon pintar Android. Antarmuka itu lebih sederhana dan mudah diakses, ikon aplikasi yang jauh lebih besar, dan fokus pada perintah suara atau teknologi handsfree. Untuk berkirim pesan atau menelepon, tidak perlu menyentuh layar, cukup dengan perintah suara dan mendiktekan pesan yang hendak disampaikan.

Hampir semua produsen mobil pun kini mengadopsi kedua sistem tersebut dalam produk baru mereka. Mereka memberikan pilihan kepada pengguna untuk memilih ekosistem yang hendak dipakai. Yang pasti, salah satu tujuan keduanya adalah agar tangan pengendara tidak lepas dari roda kemudi dan mata selalu mengarah ke jalan. Semua teknologi yang membuat pengendara melepas telepon selulernya saat menyopir sudah pasti bagus. Kedua sistem mengurangi gangguan akibat gawai saat berkendara meski sedikit mengurangi fungsionalitas telepon pintar itu.

Kedua sistem tersebut menawarkan navigasi, telepon, dan berkirim pesan singkat, dengan perintah suara. Untuk navigasi, Android Auto memakai Google Maps, sedangkan CarPlay memakai Apple Maps. Sayangnya, salah satu aplikasi populer navigasi, seperti Waze, tidak didukung keduanya. Namun, untuk bisa menikmati kedua teknologi itu, tidak murah. Hanya mobil-mobil keluaran baru yang mendukung sistem tersebut. Bagi pemilik mobil lama, untungnya ada sejumlah perangkat aftermarket yang bisa dipasang menggantikan perangkat lama. Pioneer dan Kenwood mengeluarkan head unit yang mendukung penggunaan CarPlay atau Android Auto.

”Head unit” Android. Jika menggunakan CarPlay atau Android Auto dirasa mahal, cara paling mudah menikmati konektivitas dalam mobil adalah memasang telepon pintar, baik Android atau iPhone maupun tablet dan iPad, ke dalam mobil dengan bantuan holder. Cara ini paling murah karena tidak perlu membeli mobil baru atau head unit yang mendukung kedua sistem tersebut.

Cara lain adalah dengan mengganti head unit lama dengan menggunakan head unit Android yang kini sudah banyak beredar di pasaran. Keuntungan dari kedua cara ini adalah semua fungsi telepon pintar tidak berkurang, seperti pada CarPlay atau Android Auto. Kelemahannya adalah antarmuka yang kompleks pada telepon pintar bisa mengganggu pengendara. Hal ini dapat berbahaya karena mengganggu konsentrasi saat mengemudi. Membatasi penggunaan gawai di mobil hanya untuk mendengarkan musik dan navigasi adalah cara paling aman.

Sejumlah produk head unit Android yang beredar di Indonesia di antaranya produk AVT, AND-9000 dengan sistem Android 4.1 Jelly Bean, ARM Dualcore Cortex A9 1GHz Processor, dan RAM 1GB DDR3. Produk lain yang banyak ditawarkan di situs belanja seperti Amazon, misalnya, head unit Android asal Tiongkok. Harganya cukup terjangkau, seperti harga telepon pintar murah.

Dari pengalaman selama beberapa bulan menggunakan head unit Android dengan sistem operasi 4.2.2 produk Tiongkok, memang terasa lebih nyaman dibandingkan dengan head unit lama bawaan mobil. Head unit ini sangat responsif, serasa mengoperasikan sebuah tablet atau telepon pintar. Head unit ini juga bisa digunakan untuk berselancar di internet dengan menggunakan Wi-Fi atau memasang modem. Untuk navigasi, keuntungan dari head unit Android adalah bisa memakai aplikasi secara bebas, baik yang menggunakan peta daring (online), seperti Google Maps dan Waze, atau peta luring (offline), seperti IGO, SyGic, dan Here Maps. Penggunaan Waze membuat mobil lebih cerdas karena bisa memberi informasi jalan macet, memilih rute paling cepat, dan memberi informasi jika di depan ada kendaraan lain yang berhenti, jalan berlubang, hingga kecelakaan. Head unit ini memiliki tombol fisik untuk memilih menu atau fitur. Misalnya, tombol band untuk radio, tombol navi untuk navigasi, dan tombol media untuk musik sehingga pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu konsentrasi saat tengah mengemudi.

Keamanan. Meski dibuat agar tidak mengganggu konsentrasi pengendara, penggunaan sejumlah sistem itu ternyata tidak bebas risiko. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebuah lembaga nonprofit di Amerika Serikat, AAA Foundation for Traffic Safety, pengendara yang memakai perintah suara dalam mobil tetap tidak aman dari gangguan konsentrasi. Seperti dikutip dari LA Times, pengendara yang memakai perintah suara dalam sistem hiburan di mobilnya tetap terganggu selama sekitar 27 detik setelah melakukan panggilan telepon atau mengubah musik.

Penelitian itu mengungkapkan kekhawatiran baru mengintegrasikan telepon pintar dengan sistem hiburan di mobil. ”Bukti ilmiah menunjukkan bahwa perintah suara tidak bebas risiko,” kata Marshall Doney, CEO AAA. Gangguan itu tetap berlangsung meski pengendara mengembalikan perhatiannya ke jalan dan kedua tangan tetap berada di roda kemudi. Dari penelitian itu, masalah yang bisa ditimbulkan akibat gangguan sistem hiburan di mobil tersebut adalah luput melihat tanda berhenti hingga tidak melihat pejalan kaki atau kendaraan lain. Apa pun sistem yang dipakai, tetap utamakan keselamatan!

Pemindai komputer mesin. Tahukah Anda bahwa kita bisa memindai komputer mesin mobil dengan Android? Mobil modern telah dilengkapi sebuah colokan atau soket bernama OBDII yang rata-rata lokasinya berada di bawah setir.

Aplikasi ini bisa berjalan jika soket OBDII dikoneksikan ke Android melalui sebuah Bluetooth dongle. Anda bisa mendiagnosis kondisi mesin dan akan muncul peringatan jika ada masalah pada mesin. ( sumber : kompas, 27 oktober 2015, Membawa Konektivitas Internet ke Dalam Mobil)


October 24, 2015

Wireless Charging Sederhana dan Disuka

Wireless Charging  Sederhana dan Disuka

Teknologi wireless charging mulai marak di tanah air. Beberapa produsen mulai menanamkan fitur pengisian daya tanpa kabel tersebut pada produk terbarunya. Tak hanya itu. Wireless charging station atau alat pengisi daya nirkabel kini juga ada di beberapa jenis furnitur, seperti meja, lampu tidur, atau bahkan lemari hias. Sebetulnya teknologi pengisian daya nirkabel bukan barang baru. Ilmuwan Amerika Serikat, Nikola Tesla, pada 1891 telah menjadi orang pertama yang mencoba teknologi transmisi energi nirkabel ini. Saat itu, dia sukses menyalakan lampu listrik tanpa kabel.


Kini, sistem tersebut meluas diadopsi karena dinilai lebih aman. Pasalnya, kemungkinan terjadi hubungan arus pendek atau korsleting dipastikan nol. Alat pengisi daya nirkabel juga dianggap lebih tahan lama karena kabel tak mudah rusak. Teknologi ini pun dinilai ramah lingkungan karena bersifat non-radiatif.
Cara kerjanya simpel. Teknologi wireless charging—disebut juga pengisian induksi—memanfaatkan medan elektromagnetik untuk memindahkan energi di antara dua perangkat. Peranti elektronik yang ingin di-charge tinggal diletakkan di atas alat pengisi daya nirkabel. Saat alat itu dinyalakan, arus listrik menciptakan medan magnet dan menyalurkannya ke kumparan perangkat di atasnya. Kumparan yang terhubung dengan baterai itu kemudian menciptakan arus listrik. Pengisian daya pun dimulai dan akan terhenti ketika perangkat itu diangkat.

Namun, karena membutuhkan kumparan khusus, tak semua alat elektronik kompatibel dengan teknologi ini. Nah, supaya nantinya semua alat elektronik bisa menggunakan teknologi praktis itu, dibutuhkan standardisasi.  Saat ini, ada tiga patokan standar wireless charging, yaitu Qi standar, Power Matters Alliance (PMA), dan Aliance for Wireless Power (A4WP). Standar tersebut diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang dapat menyokong pertumbuhan produk-produk berbasis wireless charging.

Aplikasi produk. Sebenarnya, hampir satu dekade lalu, beberapa produsen kendaraan bermotor mulai menjamah pemanfaatan pengisian daya nirkabel. Mobil mengisi daya secara induktif dengan memasukkan tuas charging ke wadah khusus di dalam mobil. Namun, karena membutuhkan banyak daya, pengaplikasian pada produk otomotif secara masif sepertinya masih harus menunggu.

Aplikasi pada produk lain yang lebih umum bisa ditemukan pada sikat gigi elektrik. Beberapa jenis sikat gigi memang masih bergantung pada baterai batangan biasa, tetapi ada juga yang sudah menggunakan pengisi daya nirkabel. Teknologi tersebut lebih aman digunakan karena katup baterai tertutup rapat sehingga tahan air. Cukup meletakkan sikat gigi di atas charger stand, maka baterai akan terisi secara otomatis.

Selain sikat gigi, kini teknologi wireless charging juga menjadi tren baru di dunia telekomunikasi. Beberapa produk smartphone sudah memanfaatkannya untuk mengurangi pemakaian kabel sehingga lebih praktis. Salah satu contohnya adalah Samsung Galaxy Note 5. Peranti ini sudah kompatibel dengan pengisi daya nirkabel jenis standar Qi dan PMA.

Terus tumbuh. Seiring penggunaan wireless charging yang semakin marak, banyak restoran dan kafe mulai menyediakan wireless charging station di gerai mereka. Salah satu restoran cepat saji di Amerika Serikat, misalnya, sudah menempatkan sekitar 600 station di gerainya. Di Inggris, salah satu kedai kopi berbasis waralaba juga sudah memasang 200 station di cabang-cabangnya.

Angka di atas pun dipastikan akan terus tumbuh. Seperti dikutip computerworld.com, penelitian Information Handling Services (IHS) menyebutkan, 80 persen responden yang pernah mereka survei menyatakan butuh wireless charging station di tempat umum. Penjualan peranti pengisian ulang baterai tanpa kabel ini di tataran global juga diyakini bakal sama melejitnya, menjadi 1,7 miliar unit pada 2023 dari 25 juta pada 2013.

October 01, 2015

Samsung Galaxy Tab S2 Tablet Super Tipis Berresolusi Tinggi



Samsung Galaxy Tab S2 Tablet Super Tipis Berresolusi Tinggi
Samsung yang notabene dan katakanlah masih menjadi penguasa ponsel android diberitakan sedang mempersiapkan calon suksesor tablet flagship-nya Galaxy Tab S. Perusahaan dari Korsel itu memberi nama Samsung Galaxy Tab S2. Di samping memiliki pesona dari spesifikasi yang diusungnya, perangkat paling baru ini pun dikatakan akan lebih slim dibanding iPad Air 2 buatan Apple.

Galaxy Tab S2, Samsung memang tablet Android yang  memiliki bodi sangat tipis.Tebal tablet ini memang sangat tipis karena hanya 5.6 mm yang berarti hanya setengah sentimeter saja dan menjadi tablet paling tipis dari Samsung  pernah ada.  walaupun sangat tipis, tapi tablet ini tetap menggunakan layar SUPER AMOLED yang menjadi andalan Samsung dan menggunakan desain frame bodi metal seperti pada seri Galaxy Alpha.
Tab S2 ditawarkan dalam 2 ukuran layar yaitu 8 inci dan 9.7 inci serta dua varian kapasitas penyimpanan, dengan aspek rasio 3:2 dan resolusi lebih dari FULL HD yaitu 2048×1536 px. Berat Tab S2 juga sangat ringan, hanya 389g untuk varian 9.7 -inci dan 265g untuk varian 8 inci.Selain itu Galaxy Tab S2 juga dilengkapi sensor sidik jari pada tombol homenya dan berjalan di atas sistem operasi Android 5.0 Lollipop.
Lazada Indonesia
Spesifikasi Prosesor yang digunakan adalah octa core Exynos 533 dan Samsung pun melengkapinya dengan fasilitas penyimpanan cloud OneDrive secara gratis sebesar 100 GB. Pilihan kapasitas penyimpanan yang dipilih adalah 32 dan 64GB dan ada slot microSD yang memungkinkan penambahan kapasitas penyimpanan sampai 128GB.
Galaxy-Tab-S2_Putih.  Spesifikasi lain adalah RAM 3GB, dengan  kamera belakang 8Mp, kamera depan 2.1 Mp dan dukungan jaringan LTE namun ada juga pilihan Tab S2 yang mendukung Wifi saja.Untuk baterai, varian layar 9.7 inci menggunakan baterai berkapasitas 5870 mAh sedangkan varian 8 inci menggunakan baterai 4000 mAh. 

Tak jauh-jauh dari suksesor sebelumnya, Galaxy Tab S2 pun akan datang dengan dua versi yaitu varian 8 inci dan satunya 9,7 inci. Sepasang tablet super canggih ini akan memiliki tebal cuma 5,4 mm yang berarti lebih tipis ketimbang iPad Air 2 yang memiliki ketipisan 6,1 mm. Di samping itu panel layar Galaxy Tab S2 pun diberitakan memboyong aspect ratio 4:3 atau menyerupai tablet iPad semenjak dulu. Sedangkan teknologi layar yang dibawanya masih memakai panel Super AMOLED sebagai andalannya. Untuk ketajaman layar berada di angka 2048×1536 piksel, sekali lagi persis seperti yang diadopsi tablet iPad Air 2. (baca juga: Galaxy Tab S 10.5 T805)

September 18, 2015

Mengenal Samsung Galaxy Tab S2 9.7, Adrenoid Terbaik Yang Menyenangkan



Mengenal Samsung Galaxy Tab S2 9.7, Adrenoid  Terbaik Yang Menyenangkan   

Samsung Galaxy Tab S2 9.7 – Tablet dengan layar berasio 4:3 mulai populer sejak Apple merilis tablet iPad. Mengkikuti jejak rivalnya tersebut, Samsung ikut merilis tablet berasio 4:3 yakni “Samsung Galaxy Tab S2 9.7”. Tablet dengan ukuran layar 9.7 inci ini memiliki layar beresolusi 1536 x 2048 pixels yang dibentangkan diatas panel Super Amoled Display dengan kepadatan pixel mencapai -264 ppi.  Menariknya tablet ini menjadi tablet tertipis ditahun 2015, karena ketebalannya sama persis dengan Samsung Galaxy Tab S2 8.0 yang dibuat dengan ketebalan 5.6 mm.
Bentuk layar yang besar, dan desain tipis  didukung bobot cukup ringan seberat 392 gram, sehingga para pemakai akan nyaman mengoperasikan tablet berukuran jumbo tersebut.  Galaxy Tab S2 9.7 akan dipasarkan dalam 2 varian berbeda yakni versi LTE dan Wifi Only. Selain itu kapasitas memori internalnya juga berbeda dengan besaran 32 GB dan 64 GB, yang keduanya sama-sama mendukung penyimpanan ekternal berbentuk microSD dengan kapasitas mencapai 128 GB.
Processor Octa Core-64 Bit dan Ram 3GB sudah ada didalam Samsung Galaxy Tab S2 9.7. Dapur pacu berkecepatan tingginya  memiliki 2 inti processor yang masing-masing berkecepatan Quad Core 1.9 Ghz dan Quad Core 1.3 Ghz, dimana setiap intinya ditempatkan pada chipset Samsung Exynos 5 Octa 5433, dan dioptimalkan oleh pengolahan grafis Mali-T760 MP6. Chpset Octa Core generasi tebaru tersebut membuat peforma multitasking Galaxy Tab S2 semakin cepat, sehingga  para pemakai bisa menjalankan 2 aplikasi pada satu layar dengan mulus tanpa adanya gejala lag.
Android Lollipop 5.0.2 dengan tampilan user interface Samsung TouchWiz UI terbaru dipersiakan sebagai sistem operasi Galaxy Tab S2 9.7. Sistem operasi terbaru akan mengoptimalkan kinerja sensor pemindai sidik jari yang ditempatkan pada tombol home. Fitur fingerprint sensor sebelumnya juga diberikan pada Samsung Galaxy Tab S 10.5, namun tingkat keresponsifannya akan jauh berbeda, pasalnya kali ini Samsung memakai processor dengan komputasi 64 Bit dan sistem operasi Android terbaru.

Internet super cepat pada jaringan 4G LTE menjadi kelebihan tablet ini dan sekaligus membuat harga Samsung Galaxy Tab S2 9.7 menjadi cukup mahal. Selain itu, Samsung juga menyediakan bluetooth versi 4.1 beserta Wifi berteknologi Dual Chanel untuk mempermudah bagian konektivitas tablet ini. Sayangnya, Samsung tetap tak menghadirkan fitur NFC pada tabletnya, jadi para pemakai harus mengandalkan fitur Wi-Fi Direct, MicroUSB, atau Bluetooth saat berbagi data.
Daya tahan baterai tablet ini lebih baik dibandingkan Samsung Galaxy Tab S 10.5, sehingga Samsung berani menurunkan kapasitas baterai dari 7.900 mah menjadi 5.870 mah. Penurunan kapasitas baterainya memang sangat signifikan, karena Samsung harus mengimbangi desain tipis Galaxy Tab S2, sehingga mau tak mau harus mengurangi kapasitas baterainya. Selain itu baterai Galaxy Tab S2 juga tak bisa dilepas, karena didesain menempel dengan rangka bodynya.

Sektor fotografi dipercayakan pada kamera belakang beresolusi 8 Megapixel, dan kamera selfie bagian depan beresolusi 2.1 Megapixel. Hanya saja Samsung tak melengkapinya dengan lampu Flash, sehingga harus puas mengandalkan fitur Autofocus saat menjepret foto ataupun merekam video pada resolusi 1440p@30fps. Hilangnya fitur LED Flash membuat tablet ini kurang optimal saat digunakan memotret dan merekam video dimalam hari, jadi lebih baik memakai Smartphone apabila ingin berfoto selfie dimalam hari.
Melihat spesifikasi diatas, dapat dipastikan Harga Samsung Galaxy Tab S2 9.7 akan dibanderol lebih mahal. Pasalnya tablet ini menjadi tablet Android tertipis didunia, mengalahkan seri Galaxy Tab S sebelumnya yang memiliki ketebalan 6.6 mm. Selain itu dapur pacunya juga jauh lebih cepat, dan sama-sama didukung fitur pemindai sidik jari yang tak dimiliki tablet buatan vendor lain.

Kesimpulan. Samsung Galaxy Tab 9.7 S2 adalah salah satu tablet Android terbaik di pasar. Ini sangat tipis dan ringan, memiliki fitur multitasking yang berguna, dan unggul di pemutaran media. Tapi harga tinggi dan daya tahan baterai rata membuat 8-inci Tab S2 membeli yang lebih baik.
Lazada Indonesia

August 29, 2015

Samsung Premium Calaxy 5, Smartphone Tercanggih Yang Pernah Ada



http://tinyurl.com/ndsu4gv
SMARTPHONE SAMSUNG TERCANGGIH YANG PERNAH ADA. Dengan pesifikasi tinggi dan desain kelas premium terbaik membuat perangkat pintar satu ini menjadi Smartphone paling hebat yang pernah diciptakan Samsung. Galaxy Note 5, bisa jadi adalah penerus generasi Galaxy Note Samsung yang memiliki peningkatan fitur dan desain yang paling drastis dibanding seri Note lainnya. Galaxy Note 5 masih memiliki Casing berbahan metal dan ukuran yang tidak jauh berbeda dengan seri Note 4, namun bedanya kini lebih tipis dengan ketebalan hanya 7.6 mm. Peningkatan paling jauh terlihat di fitur S-Pen. S-Pen Galaxy Note 5 kini lebih responsif dan mantap digenggam. Untuk mengeluarkan S-Pen pun Anda tidak perlu mencongkelnya lagi. Cukup ditekan saja, Stylus langsung keluar dan Anda bisa langsung mencatat hal-hal penting walau layar masih dalam keadaan mati (Off).


Samsung Galaxy Note 5 juga memiliki peningkatan spesifikasi dan fitur menarik, seperti:
    Processor Octa-Core Exynos 7420 (64 bit) yang kencang dan tidak cepat panas
    RAM 4 GB dan memori internal 32 GB
    Layar Super AMOLED Quad HD (2560 x 1440 piksel) dengan kerapatan 518 piksel per inch
    Kamera belakang 16 MP dan kamera depan 5 MP, keduanya memiliki Aperture F1.9
    Rekam Video dan tayangkan langsung di akun YouTube
    Baterai 3000 mAh dengan fitur Fast Charge dan Wireless Charging
    Bluetooth v4.2, NFC, dan Fingerprint Sensor
    Edit dokumen PDF secara Digital
    Android OS Lollipop 5.1.
Desain Mewah dengan Layar Quad HD 5.7 Inch
Jika dilihat dari depan, Galaxy Note 5 memang tidak berbeda jauh dengan Note 4. Namun saat Anda melihat bagian belakang, terlihatlah perbedaan yang cukup jauh. Galaxy Note 5 kini tampil lebih mewah, simpel, dan lebih elegan. Lengkungan di tiap sudutnya pun kini lebih apik dan tidak terkesan kaku. Galaxy Note 5 memiliki ketebalan 7.6 mm, atau 0.9 mm lebih tipis dibanding Note 4. Casing belakang bentuknya cembung sehingga lebih nyaman digenggam. Casing Galaxy Note 5 terbuat dari bahan Metal Alumunium (Seri 7000) yang terbukti kuat. Ditambah lagi ada lapisan kaca pelindung Gorilla Glass 4 yang diklaim memiliki daya tahan 2 kali lebih kuat dibanding seri sebelumnya. Sementara itu, di sektor layar Samsung Galaxy Note menggunakan teknologi Super AMOLED dengan ukuran bentang layar 5.7 Inci. Resolusi layar yang sebesar Quad HD dengan kerapatan piksel 518 ppi membuatnya terlihat lebih tajam dan jernih.
UNTUK LEBIH DETAIL BISA LIHAT DI SINI