Strategi Sun Tzun Dalam Memenangkan Pilkada
Para
pembaca yang budiman. Pemilukada tidak ubahnya mempromosikan produk baru, meski
kualitasnya baik tapi tanpa didukung oleh promosi yang bagus dia tidak akan
dikenal oleh masyarakat. Kandidat anda tidak akan terpilih. Produk berkualitas
pada ahirnya memang pasti akan selalu unggul, tetapi tanpa dengan pemasaran
yang baik ia memerlukan waktu yang lama dan cenderung sudah terlambat. Berbeda
kalau dipromosikan dengan baik dan tepat maka ia akan jadi produk unggulan yang
disenangi warga. Karena itu pemanangan Pilkada saat ini sudah memerlukan suatu
organisasi pemenangan Pilkada secara profesional yang bisa memanfaatkan semua
sumber daya agar bisa memenangkan Pilkada.
Tugas
kandidat bukan lagi menyusun strategi dan taktik karena hal itu telah dipercayakan
pada Tim Sukses. Tugas Kandidat bukan lagi mencari dukungan dana dan mengelola
dana Kampanye. Karena anda telah memper cayakan tugas ini pada orang terpercaya
di dalam Tim Sukses anda. Tugas Kandidat bukan lagi untuk menyusun Jadwal
Kampanye, karena anda telah mempercayakan tugas ini pada manajer tim sukses
anda. Ketua Tim Sukses/Manajer Kampanye berserta anggota timnya bertanggung
jawab untuk menangani seluruh tahapan dan proses pemenangan, pelaksanaan sampai
sang Kandidat dilantik jadi Gubernur, jadi Wali Kota atau Bupati.
Salah satu yang
besar maknanya dalam keberhasilan seorang kandidat Pilkada adalah pemahamannya
bahwa sebaiknya segala sesuatu itu tidak terjadi begitu saja. Sesuatu upaya
yang dilakukan secara bertahap dan berlanjut. Karena itu kita ingin
mengingatkan pada calon kandidat Pilkada ada fase-fase penting yang sangat
berperan dalam kesuksesan seorang kandidat.
Fase Pertama adalah
Fase Penanaman Modal Sosial. Fase ini dikenal juga dengan fase sosialisasi.
Fase ini adalah fase dimana kandidat secara sungguh-sungguh dan benar-benar
dapat terjun ke tengah kehidupan masyarakat. Kandidat secara langsung ikut
melakukan berbagai kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat. Kandidat
melakukan kerja-kerja sosial yang populer di tengah warga, terserah apakah itu
terkait lingkungan hidup, paguyuban ternak atau para tani. Artinya paguyuban
yang populer di tengah-tengah warga di wilayah dimana anda akan maju untuk ikut
Pilkada tersebut. Bagi calon kandidat fase ini bisa berperan sebagai ajang pelatihan
kepemimpinan. Bagaimana caranya agar bisa terpilih jadi ketua paguyuban
tersebut dengan cara yang baik dan elegan. Hal ini penting, karena akan
langsung dilihat oleh warga.
Bagi kandidat yang
jeli, fase ini sesungguhnya bisa menjadi ajang unjuk kemampuan diri dalam hal
kepemimpinan. Jangan pernah berpikir bahwa modal sosial seperti ini bisa
diciptakan secara instant atau dibeli dengan harga tertentu. Semakin berhasil
seorang kandidat dalam organisasi kemasyarakatan maka akan semakin besar
kepercayaan warga padanya. Semakin besar keberhasilan calon kandidat dalam fase
ini maka akan semakin besar pengaruhnya pada popularitas calon kandidat. Semakin kuat pula modal sosial calon kandidat
dalam memperluas jaringan sosial kandidat di masyarakat.
Besarnya modal
sosial yang dipupuk oleh kandidat akan sendirinya akan dapat menekan biaya
finansial yang harus dikeluarkan oleh kandidat pada saat kampanye pilkada
nantinya. Bahkan pada tahap tertentu, justru pemilih yang akan secara suka rela
mengeluarkan tenaga dan dana untuk mendukung keberhasilan kandidat. Mereka mau
menjadi pekerja sukarela dalam mensuksesan keberhasilan calon kandidat. Para
sukarelawan yang teroraganisir dengan baik niscaya akan menjadi aset yang
sangat besar maknanya dalam pemenagan pilkada. Bisa dipahami, seberapa besarpun
dana yang ada tetapi kalau semua harus di bayar, pastilah dananya akan kurang.
Tim Sukarelawan adalah solusi ampuh dalam memenangkan Pilkada.
Fase Kedua adalah
Fase Meraih Dukungan Politik. Fase ini adalah fase dimana kandidat berhasil
mendapat kan dukungan dari partai politik yang tepat. Kenapa kita sebut partai
politik yang tepat? Karena kandidat mendapatkan partai politik yang sepenuhnya
mau dan bersedia memberikan dukungannya dan yang paling penting lagi adalah
Partai politik yang paling banyak pendukungnya di daerah tersebut dan mesin
politik partai itu mau mendukung keberhasilan anda. Anda harus berjuangan untuk
itu. Pada fase ini yang dibutuhkan adalah lobi-lobi politik dan kekuatan
finansial. Kedekatan dengan elit politik menjadi faktor penting.
Hal ini penting
untuk meyakinkan elit partai bahwa kandidat tersebut adalah orang yang punya
potensi besar untuk memenangkan Pilkada. Kandidat juga harus dapat menyakinkan
elit partai bahwa kemenangan kandidat tersebut akan menguntungkan partai untuk
kurun 5 tahun kedepan. Selain itu, sudah menjadi rahasia umum, untuk
mendapatkan tiket partai, kandidat juga harus mengeluarkan dana yang tidak
sedikit. Suka tidak suka ini lah konsekuensi dari sistem demokrasi yang tengah
kita bangun.
Fase Ketiga adalah
Fase Memobilisasi Dukungan Pemilih. Ini adalah fase atau babak final dari
pertandingan Pilkada. Disini kandidat dituntut untuk piawai mengatur dan
menggerakan mesin mobilisasi pendukung (jaringan sosial) dan mesin pencitraan
(media komunikasi). Pengalaman dan strategi politik sangat diperlukan pada fase
ini. Bila dipandang perlu, konsultan politik bisa diminta bantuanya untuk
mendampingi anda.
Para pembaca yang
budiman penulisan buku ini bermula dari permintaan seorang sahabat yang mau
ikut pemilukada, dia meminta semacam Tip untuk bisa memenangkan Pilkada.
Permintaan itu kemudian di uji dan diproses lewat mekanisme diskusi rutin yang
melibatkan pakar Tim Perbatasan, dan Tim Pertahanan dari kelompok www.wilayahperbatasan.com.
Setelah putaran diskusi yang ketiga, ternyata hasilnya tidak saja sekedar Tips
untuk memenangkan Pilkada secara Elegan, tetapi sudah hampir menyeluruh berisi
suatu strategi dan taktik dari suatu proses pemenangan Pilkada secara Elegan.
Itulah cikal bakal yang menjadi lahirnya buku ini.
Penulis berterima
kasih pada kerjasama Tim, baik sesama mantan anggota Tim Pakar Batas Kemdagri,
juga tim ahli PT Indah Unggul Bersama dan semua anggota dari Tim Perbatasan dan
Pertahanan yang terhimpun dalam jaringan www.wilayahperbatasan.com dan www.wilayahpertahanan.com Semoga buku ini dapat memberikan manfaat pada
kemajuan berdemokrasi di tanah air tercinta.
Untuk memperkaya
cara pandangan anda, maka buku ini disusun dengan daftar isi sebagai berikut :
Daftar Isi
Isi
|
Sekapur Sirih
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Strategi Sun
Tzu Dalam Pemilukada
1.1 Latar Belakang.
1.2 Kenapa Buku Ini Saya Tulis
1.3 Untuk Siapa Buku Ini Saya Tulis
1.4 Apa Manfaat Buku Ini Buat Anda
1.5 Tata Urut dan Ruang Lingkup
Defenisi dan
Pengertian
Daftar Pustaka
BAB II Tata Cara Pendaftaran Pemilukada
2.1 Sejarah Pemilukada.
2.2 Poin-point
Perlu Revisi UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilukada
2.2.1 Revisi Versi atau Usulan DPR. Dewan
2.2.2 Poin-poin Revisi Versi Pemerintah.
2.2.3 13 Poins
Revisi UU Pilkada Kesepakatan
2.3 Calon Pilkada Dari Partai Politik Yang
Tengah Konflik
2.4 Intisari UU No 1 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Kepala Daerah.
2.5 Tata Cara dan Mekanisme Pemilihan Kepala
Daerah
BAB III
Rencanakan Kemenanganmu
3.1 Ihtiar Itu Harus Maksimal
3.2 Temukan Visi dan Misi, Gratiskan
Pendidikan dan Kesehatan.
3.3 Temukan Kenderaan Politik yang sinergis
dengan Keberhasilan Anda.
3.4 Peta Politik
dan Kekuatan Pendukungnya
3.5 Mengetahui Kelemahan dan Kekuatan
Petahana dan Kandidat Lain
BAB IV Membentuk Tim Sukses
4.1 Persiapan Pembentukan
4.2 Penyiapan sarana dan prasarana Tim
Sukses
4.3 Pembentukan Tim Sukses
4.4 Road Map Menuju Kemenangan
4.4.1 Matangkan Strategi
4.4.2 Road Map Tim Sukses
BAB V Launching Kampanye, Menangkan PilkadaMU
5.1 Big Launching atau Soft Launching?
5.2 Persiapan Launching
5.3 Big Launching Kampanye
5.4 Menangkan Pilkadamu
5.5 Pengalaman
Kandidat Yang Berhasil
|
Bandung 2015
No comments:
Post a Comment