Buku
ini mencoba meng eksplore kehidupan manusia yang merasa kurang beruntung.
Manusia yang tersesat ke kehidupan yang TIDAK DIA INGINI. Mereka bisa jadi
lupa. Kita mencoba mengingatkan, bahwa Dunia ini sudah lama ada dan jutaan
ragam kehidupan sudah pernah ada dan sudah dirasakan oleh umat umat sebelumnya.
Jadi menjadi miskin itu bukanlah hanya milik kita saja, bukan hanya milikmu
saja, miskin itu universal ada dimana-mana. Contoh orang sukses dan kaya sangat
banyak, malah banyak sekali. Begitu juga contoh orang-orang miskin jumlahnya
jauh lebih banyak lagi. Kau tinggal milih seperti orang mana yang kau sukai.
Orang kaya seperti apa impianmu. Maka contoh ia. Bangun kehidupan barumu
seperti ia membangun kekayaannya. Tentu tidak bisa sama persis, tetapi
percayalah kalau kau mencobanya, nikmatnya akan kau rasakan. Buku ini akan
memotivasimu untuk MELAKUKAN ASA, untuk melakukan sesuatu upaya untuk
menjadikan hidupmu bisa kaya atau senang. Kalau kau sudah berada pada jalan
yang benar, maka dalam prosesnya saja kau sudah bisa menikmati kebahagiaannya.
Lebih lagi kalau sudah berhasil. Senangnya full.
Hidup
bahagia dan sejahtera dimulai dari keberhasilan menemukan TUJUAN HIDUP &
menikmati PANGGILAN NYA sepenuh hati. Untuk itu anda perlu menemukan dan
mendeklarasikan Apa sebenarnya Tujuan HidupMu. Tujuan Hidupmu itu bisa kau
temukan bila kau bisa dan berhasil menyelaraskan KEINGINAN, MINAT, BAKAT, DAN TUJUAN HIDUP itu
sendiri. Kalau kau bisa merumuskannya dan sekaligus mendeklarasikannya, maka
itulah jalan mulus menuju kehidupan yang enak di dunia dan bahagia di akhirat.
Percayalah.
Perjalanan hidup manusia melewati berbagai fase. Dari mulai bayi yang hanya
minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja. Selanjutnya menjadi
dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Jelasnya fase kehidupan itu bisa kita lihat dari: bayi,
anak-anak, remaja, dewasa, menikah, menjadi orang tua, tua, dan meninggal,” Proses
ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan
datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian meninggal
malah ketika masih dalam kandungan, ada juga pada saat masih bayi, sebagian
lagi saat masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa,
sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan pikun.
Banyak
orang yang lalai tentang DIRINYA SENDIRI, tidak tahu tentang bakat alaminya,
tentang tujuan hidup atau cita-citanya dan hanya menjalaninya begitu saja.
Padahal mengetahui tujuan hidup serta tahu bakat bawaannya punya peran penting bagi keberhasilan hidup itu sendiri. Bukan hanya
mencari harta, mencari pasangan, dan meraih cita-cita.Tujuan hidup manusia
memiliki esensi lebih dari itu. Salah satu tujuan hidup yang populer adalah
menjadi bahagia. Sudah pasti semua manusia ingin merasakan kebahagiaan.
Perasaan bahagia itulah yang selama ini membuat manusia mampu bertahan hidup.
Untungnya Bahagia itu ada dimana-mana artinya dia bukan milik orang kaya saja
tetapi bisa juga dinikmati orang miskin. Untuk bisa mencapai tujuan hidup
seperti bahagia, manusia akan dihadapkan dengan banyak pilihan. Pilihan yang mampu menunjukkan jalan manusia
menemukan tujuan hidupnya seperti meraih kebahagiaan dalam hidup. Kebahagiaan
setiap manusia di dunia berbeda-beda. Tetapi setiap upaya untuk mencapai tujuan
hidup itu bila dilakukan dengan benar, maka dalam prosesnya saja sudah bisa
dirasakan nikmatnya. Setiap Asa Bertabur Nikmat.
Tujuan hidup manusia dapat memandu jalan untuk
menemukannya, memengaruhi perilaku, memotivasi diri, memilih arah, bersabar dan
memperkuat kemampuan diri. Tujuan hidup akan semakin bermakna kalau kita juga
bisa mengetahui kekuatan alami yang kita punya. Kekuatan yang berupa bakat
bawaan. Sayangnya, baik bakat bawaan maupun Tujuan Hidup jarang sekali jadi
pertimbangan utama dalam usaha manusia. Malah banyak yang abai akan hal itu dan
cenderung berpikir “bagaimana Nantinya sajalah”. Bagi sebagian orang, tujuan
hidup terhubung dengan panggilan hati, pekerjaan yang dia senangi, serta sesuai
dengan bakan bawaannya. Tentu saja hasilnya akan berbeda serta memungkinkannya memperoleh hasil yang
membuat dia bisa bertahan dan berkembang. Karena ia merasa diberikan kehidupan
yang berkecukupan hanya dengan berbuat sesuatu yang ia senangi. Ia tidak pernah
merasa bosan tetapi sebaliknya menikmati pekerjaannya sepenuh hati.
Tujuan hidup akan menjadi sesuatu yang unik untuk
semua orang. Sama seperti manusia yang satu sama lainnya berbeda. Meski mereka
lahir secara kembar, meski mirip tetapi tetap mereka punya sesuatu yang
berbeda. Karena itu jalannya juga tidak sama. Setiap tujuan hidup mempunyai
jalurnya sendiri sendiri meski bisa saja ada kesamaan dalam hal hal
tertentu. Terlebih lagi, tujuan hidup
seseorang bisa saja berubah setiap saat, bahkan ada yang terus berubah meski
banyak pula yang merasa jalan hidup yang dia lakoni sudah sesuai dengan
keinginannya. Tapi jalan hidup apapun itu, tujuannya juga sama yakni
kebahagiaan itu sendiri.
Ada baiknya anda melihat Tujuan Hidup dari sisi Pareto[1]. Maksudnya hukum Pareto, banyak orang yakin adanya hubungan sebab
akibat yang sangat erat antara hukum tersebut dengan kehidupan manusia. Pareto
sendiri yakin bahwa konsep 80/20 bisa menjadi sebuah nilai hidup bagi manusia.
Sebagai ilustrasi, percayakah anda bahwa 80% dari kesuksesan yang telah atau
akan Anda peroleh merupakan hasil dari 20% usaha Anda selama ini. Artinya
adalah ada 20% dari tindakan dan pemikiran dalam HIDUP KITA yang harus lebih
dioptimalkan lagi untuk mendapatkan 80% keberhasilan. Ada 20% dari waktu dalam
hidup kita yang harus lebih dimaksimalkan, karena dari 20% waktu itulah
tersembunyi 80% kesuksesan dalam hidup kita.
Secara sederhana, Hukum Pareto mengajak kita untuk lebih
mempertajam intuisi dan mencari 20% usaha tersebut. Bayangkan efektifitas
waktu, tenaga, fikiran yang bisa kita peroleh jika kita berhasil menemukan 20%
sebab tersebut. Kemudian kita bisa memaksimalkannya untuk mencapai 80%
kesuksesan dalam Tujuan Hidup kita. Yah… Begitu Saja Dahulu.
[1] Prinsip
Pareto ( The Pareto principle) juga dikenal sebagai Aturan 80/20 menyatakan
bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20%
dari penyebabnya.